"Mungkin suamiku dan Mbak Mia saling mencintai, alangkah lebih baik kalau kalian disatukan. Mungkin jodohku dengan suamiku hanya sampai di sini."
Reaksi perempuan yang bernama Mia itu di luar dugaan. Dia terdengar sangat panik dan dengan tergesa-gesa mencegah niatku,
"Nggak bisa Mbak, saya juga sudah punya suami dan anak. Saya sangat mencintai keluarga, dan tidak mungkin melepaskan mereka. Saya memang sayang Bram. Tapi meninggalkan mereka untuk Bram jelas nggak mungkin."
Aku tidak bisa menebak isi hati suami saat percakapan ini berlangsung. Dialog antara perempuan yang dia nikahi dengan perempuan lain itu.
"Mbak Mia yakin dengan kata-kata itu? Nggak apa-apa kok Mbak, saya yang akan melamar Mbak Mia untuk Mas Bram."
Kupandang wajah suamiku, lelaki yang telah gagal kupertahankan hatinya.
Beberapa waktu, perempuan bernama Mia itu tak menjawab, hanya terdiam. Sampai tiba-tiba suamiku merebut HP di tanganku dan mengatakan kepada Mia, bahwa hubungan mereka berakhir, kemudian meminta maaf atas semua yang terjadi.
Aku tercengang, tak menduga. Suami mematikan HP. Kami tak bicara apa-apa di sisa malam.
-x-
Selengkapnya ada di buku Catatan Hati yang Cemburu karya Asma Nadia, dkk.
Membaca kisah-kisah pengkhianatan suami (atau istri) tak pernah gagal membuat hatiku tercabik-cabik. Orang yang dulu saling mencintai, setelah melewati bilangan tahun pernikahan, bisa berbalik menyakiti, menjadi sosok yang paling tega menancapkan luka? 😭
Menilik kisah-kisah rumah tangga orang lain membuatku, yang usia pernikahannya masih seumur jagung, belajar banyak hal. Untuk tidak melakukan kesalahan serupa, pun belajar tentang kesabaran wanita yang berlapis-lapis.
Mereka yang dikhianati, apakah berakhir pada perceraian, atau bahkan memilih bertahan, tetap menyisakan keikhlasan dan ketegaran yang pantas untuk diteladani.
Angkat topi untuk para wanita tangguh di luar sana :)
*Catatan Hati yang Cemburu
*Catatan Hati Seorang Istri
*Jangan Bercerai Bunda
*Catatan Hati Seorang Istri
*Jangan Bercerai Bunda
Pesan 0852-1868-3858
Tidak ada komentar:
Posting Komentar